-- -

Zulkifli Hasan : Cap Go Meh Glodok Bukti Indonesia Bangsa Toleran, Bukan Radikal

Minggu, 4 Maret 2018 | 23:22 WIB

Ketua MPR Zulkifli Hasan ikut jadi bagian meriahnya Festival Cap Go Meh Glodok 2018 di LTC Glodok, Minggu (4/3/2018). Dalam sambutanya di acara tersebut, Zulhasan kembali menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleran bukan bangsa yang radikal.

"Sejak dulu kita adalah bangsa yang toleran. Kita bukan bangsa yang radikal. Kita saling menghargai dan menghormati," kata Zulhasan dalam sambutan ucapan selamat perayaan Cap Go Meh.

Menurut Zulhasan, sudah ratusan tahun lalu bangsa Indonesia sudah bersikap toleran. Indonesia terdiri dari 600 suku, ribuan pulau. "Indonesia memang sudah beragam sejak dulu," ucapnya.

Dengan keragaman itu, lanjut Zulhasan, bangsa Indonesia saling menghargai dan menghormati. "Kita adalah bangsa yang toleran, bukan bangsa yang intoleran. Bukan bangsa yang radikal," tegasnya.

Sekarang ini, Zulhasan mengungkapkan ada upaya pihak-pihak yang ingin mengadu domba dan mengkoyak-koyak Indonesia. Zulhasan mengajak untuk melawan pihak-pihak yang mengadu domba.

"Kita katakan 'tidak' untuk mereka yang mengadu domba dan mengkoyak-koyak kebangsaan kita. Kita lawan orang yang ingin mengadu domba dan mengkoyak-koyak," tandasnya.

Zulhasan menambahkan bahwa orang yang hebat sekarang ini adalah mereka yang komitmen menjaga NKRI. "Orang yang hebat adalah orang mempunyai komitmen kuat menjaga NKRI," pungkasnya.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id